Tanamananggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %. B. Media Tanam Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu: Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari Serat Pakis yang telah digodok. 2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
Masyarakatmenjuluki Bulbophyllum phalaenopsis sebagai anggrek dasi. Itu karena daun memanjang hingga lebih dari 1 meter. Lebar daun 20 cm. Daun-daun raksasa anggrek itu muncul dari umbi semu sebesar bola tenis. Dari sela-sela umbi, muncul tandan bunga berbentuk lembaran berbulu dan berwarna merah marun menambah keunikannya.
Bagianudara hijau tanaman sangat halus, sehingga sering menjadi bagian yang enak untuk berbagai hama yang juga dapat menyebabkan daun kuning (Gambar 5). Di antara hama umum anggrek kamar adalah: Tungau laba-laba memakan getah tanaman, dan batang daun ditutupi dengan titik-titik kecil (tempat gigitan) dan sarang laba-laba.
Greenhouse banyak juga digunakan sebagai ruang koleksi berbagai jenis tanaman bernilai tinggi. Di dalam green house pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman yang menarik, bahkan langka, sehingga dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas.
Untukmemastikan tanaman jeruk sehat, maka harus menggunakan bibit yang sehat dan bersertifikat. Hal ini karena akan berpengaruh terhadap ketahanan hama dan penyakit serta produktivitas. Hama tanaman jeruk banyak disebabkan oleh jenis kutu-kutuan. Berikut beberapa jenis hama kutu yang sering menyerang tanaman jeruk dan cara mengendalikannya.
perbedaan proses pasca panen antara metode honey dan natural adalah. Hama atau penyakit yang dapat menyerang tanaman anggrek Tungau/kutu perisai Gejala menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam dan merusak daun. Pengendalian digosok dengan kapas dan air sabun; apabila serangan sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter. Semut Gejala merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh cendawan. Pengendalian pot direndam dalam air dan ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung. Belelang Gejala pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. Pengendalian segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh. Trips Gejala menempel pada buku-buku batang dan daun muda; menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun dan merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik. Pengendalian secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot insektisida. Kutu babi Gejala kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun. Pengendalian perendaman dapat mengusir kutu babi dari pot anggrek. Keong Gejala menyerang lembaran daun anggrek. Pengendalian dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi. Red Spinder Gejala bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun mati. Pengendalian bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu dibakar/menggosok daun dengan alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol. Kumbang Gejala yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar; Larvanya yang menetas dari telur merusak daun anggrek. Pengendalian menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula. Ulat daun Gejala menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang sedang mekar. Pengendalian kalau jumlahnya sedikit 2–5 ekor dapat dibunuh dengan tangan; bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik; tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat. Kepik Gejala menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi. Pengendalian semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips. Kutu tudung Gejala daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati. Pengendalian seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips. Penyakit Penyakit buluk Sering terdapat di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. Gejala biji anggrek tidak mampu berkecambah dan persemaian dalam botol akan gagal; kecambah yang telah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu. Pengendalian pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol, lalu botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol dan dicuci dengan fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot. Penyakit rebah kecambah Merupakan penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air. Gejala semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati. Pengendalian bibit yang sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot dan kumpulan kecambah dikeringkan dan disemprot dengan fungisida. Penyakit bercak coklat Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat dapat menularkan penyakit ini. Gejala bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dapat meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan dan cepat menular. Pengendalian sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek. Penyakit bercak hitam Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar dan alat yang tidak sterill Gejala timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yang terserang. Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil dan mengakibatkan kematian. Pengendalian bagian yang terserang dipotong dan dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan. Penyakit busuk akar Penyebab cendawan Rhizoctonia Solani. Gejala akar leher membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang, daun dan umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok, tanaman kerdil dan tidak sehat. Pengendalian semua bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida Benlate. Penyakit layu Penyebab cendawan Fusarium Oxyporium. Gejala mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdapat garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tanaman sangat tidak sehat. Pengendalian bagian yang terserang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yang masih segar dan bersih. Usahakan terdapat aliran udara yang lancar di sekitar tanaman. Penyakit busuk Penyebab cendawan Sclerotium Rolfsi. Gejala terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit. Pengendalian bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang. Media tanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam. Penyakit bercak coklat Gejala bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman. Pengendalian membuang semua bagian yang sakit, lalu semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20. Penyakit busuk lunak Penyebab bakteri Erwinia Cartovora. Gejala daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat. Penanggulangan peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %. Penyakit bercak bercincin Penyebab virus TMVO Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum. Gejala timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. Pengendalian hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong. Penyakit Cymbidium Penyebab virus Mozaic Cymbidium. Gejala semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yang mati. Pengendalian hanya bersifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai. Penyakit busuk hitam Penyebab cendawan Phytopytora Omnivora. Gejala muncul warna kehitaman pada pangkal daun, lalu melunak dan busuk, akhirnya daun mati. Pengendalian semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.
hama tanaman anggrek yang menyerang lembaran daun anggrek yaitu