1 Daya listrik 4 MW disalurkan sejauh 100 Km dengan tegangan. 220 V, Faktor kerja Cosij =1. Hitung a) besarnya arus yang. mengalir, b) jika drop tegangan yang dijinkan 10%. Hitunglah. penampang kawat penghantar yang dipakai. 2. Daya listrik 4 MW disalurkan sejauh 100 Km dengan tegangan. 150KV faktor kerja Cosφ =1 Transcript TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. b. Jika tahanan jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar Keramikamorf yang mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik merupakan konduktor panas yang buruk. Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak dominan di keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi. Contoh paling baik penggunaan keramik untuk insulasi panas Nah hambatan tidak konstan, kurang lebih seperti itu. Rumusnya kayak gini: Ya, hambatan itu ada kaitannya dengan suhu. Seperti yang tadi kita bahas, suhu laptop yang panas, seringkali membuat dia nge-hang dan tidak bekerja. Itu artinya, hambatan si laptop bertambah karena pengaruh panas. Nah, itu tadi pembahasan kita tentang hambatan listrik. Seberapabesar daya yang dapat dihasilkannya pada suatu waktu tergantung pada hambatan terminal baterai dan seberapa cepat kimia di dalam baterai dapat bereaksi. Baterai Singa 1.5V 600mAh akan menghasilkan tenaga lebih banyak daripada Alkaline 1.5V 600mAh. perbedaan proses pasca panen antara metode honey dan natural adalah. ilustrasi perubahan energi listri menjadi energi panas, sumber gambar makhluk hidup pasti membutuhkan energi untuk keberlangsungan hidupnya, termasuk manusia. Salah satu energi yang paling penting yaitu energi listrik. Perubahan energi listri menjadi energi panas merupakan jenis perubahan energi yang sangat membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan buku Energi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari oleh Zuhaida M. 2009, energi listrik merupakan energi yang dapat terselenggara karena adanya muatan-muatan aliran listrik yang bergerak atau berpindah. Adapun muatan listrik tersebut akan menimbulkan arus Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Panasilustrasi perubahan energi listri menjadi energi panas, sumber gambar buku Energi Terbarukan oleh Hamdi 2016 dijelaskan bahwa energi listrik banyak dimanfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari, contohnya untuk menghasilkan energi panas. Beberapa contoh perubahan energi listrik menjadi energi panas yaitu sebagai berikutKompor listrik berbeda dengan karakteristik kompor gas karena kompor ini dapat dioperasikan dengan cara menyambungkannya ke aliran listrik. Kompor jenis ini memanfaatkan energi elektromagnetik agar dapat menghasilkan energi panas, sehingga dapat digunakan untuk yang disambungkan ke listrik akan memperoleh arus listrik, sehingga dapat menghasilkan energi panas. Energi panas yang dihasilkan oleh setrika dapat dimanfaatkan untuk menghaluskan baju yang perubahan energi listrik menjadi energi panas yang berikutnya adalah penanak nasi. Penanak nasi yang tersambung dengan listrik akan membuat beras menjadi matang, sehingga dapat berubah menjadi nasi yang dapat adalah salah satu alat rumah tangga yang mampu menghasilkan perubahan energi, dari energi listrik menjadi energi panas. Umumnya, oven digunakan untuk membuat kue atau memasak makanan lainnya. alat ini memiliki ruang tertutup yang mampu menghasilkan panas, sehingga dapat membuat bahan makanan menjadi merupakan salah satu alat yang umumnya digunakan untuk memperbaiki berbagai perkakas. Solder termasuk alat yang berasal dari energi listrik yang dapat berubah menjadi energi panas. Perubahan energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyambungkan serangkaian komponen peralatan perubahan energi listrik menjadi energi panas sangatlah banyak di dalam kehidupan ini. Namun, alangkah lebih bijak jika kita dapat memanfaatkan energi listrik dengan bijak dan tidak konsumtif untuk meminimalisir terjadinya kelangkaan suatu hari nanti. Bayangkan kamu sedang naik perahu di sebuah sungai. Selama perjalanan, ada masanya kamu mendapati aliran air yang tenang, lembut, dan kamu berlayar tanpa hambatan berarti. Tetapi, ada juga masanya kamu akan menemukan bebatuan serta ranting pohon yang menahan aliran air, sehingga membuat perahumu berjalan lebih pelan. Nah, hal ini sebenarnya berkaitan dengan hambatan listrik dan arus listrik. Oke, oke, sebelum sampai ke sana. Kita bahas sedikit tentang arus listrik ini. Pada dasarnya, arus listrik adalah arus elektron yang diarahkan berlawanan. Kalau kamu perhatikan pada baterai, misalnya. Kamu pasti memasang kutub positif + ke arah negatif - kan. Ini lah yang dimaksud dengan berlawanan. Sebelum abad ke-19, para peneliti sebenarnya sudah mampu menghasilkan arus statis dengan menggosokkan beberapa material. Tapi, kemampuan mereka baru sebatas di situ saja. Paling mentok, cuman munculin percikan listrik. Percikan listrik sumber NightHawkInLight via giphy Mereka belum bisa, tuh, membuat tegangan listrik konstan yang bisa menghasilkan aliran listrik yang stabil. Sampai kemudian, Georg Simon Ohm, seorang fisikawan asal Jerman, berhasil menemukan hubungan antara hambatan listrik dengan kuat arus dan tegangan. Dia pun mengeluarkan hukum Ohm yang menghasilkan rumus I = V/R Seperti arus di sungai yang penuh ranting, bebatuan, dan hambatan tadi, semakin besar hambatannya , maka akan semakin kecil kuat arusnya A. Sekarang, lanjutkan perjalanan perahumu. Kamu terus mengayuh dan, sesampainya di ujung sungai, kamu melihat dua bendungan. Pintu bendungan yang satu terbuka lebar, sementara yang lainnya hanya terbuka sedikit. Bendungan yang airnya mengecil karena pintunya hanya terbuka sedikit sumber ruangguru Bendungan dengan pintu terbuka lebar sumbernya besar pasti akan mengeluarkan banyak air. Di sisi lain, bendungan dengan pintu yang terbuka sedikit juga akan mengeluarkan sedikit air. Baca juga Penjelasan Hukum I dan II Kirchoff Inilah kaitan antara beda potensial/tegangan listrik v dengan arus listriknya A. Semakin besar sumber tegangannya v, semakin besar kuat arus listriknya A. Semakin kecil sumber tegangannya, semakin kecil juga kuat arus listriknya. Berbicara mengenai arus listrik, pasti berhubungan dengan “media” pembawanya, dong. Contohnya, kabel yang terbuat dari tembaga dan kawat yang terbuat dari besi. Kedua benda ini, pasti mempunyai hambat jenis yang berbeda. Jika kembali pada konsep “perahu di sungai penuh batu dan ranting”, tentu perahu kita akan lebih sulit berlayar. Sebaliknya, dengan sedikitnya hambat jenis sungai mulus, hanya aliran air lancar akan mengurangi nilai hambatan listriknya. Perahu yang terhambat karena berbagai hambat jenis sumber crash course via giphy Dari situ kita bisa tahu bahwa semakin besar hambat jenisnya m, semakin besar juga hambatannya . Sekarang lanjut ke luas penampang ya. Bayangkan perahu kamu sempat melewati dua jenis sungai sungai yang panjang dan pendek. Keduanya sama-sama tidak ada hambatan. Hanya aliran air tenang dan kosong. Pasti dong semakin panjang sungainya, lama-lama kita akan bete. Bosan. Merasa “terhambat” karena kok kayaknya nggak sampe-sampe. Bandingkan dengan sungai yang pendek. Baru sebentar, eh udah sampai tujuan. Oleh karena itu, semakin panjang semakin panjang suatu kawat L, hambatan listriknya pun akan semakin besar juga. Yuk lanjutkan perjalananmu. Sekarang, semakin lama kamu berlayar, kamu mulai menyadari bahwa… lebar sungai tersebut semakin besar. Apa perasaan kamu? Takut? Atau malah lega? Pada umumnya, seseorang merasa lebih “senang” dan lega mendapati hal tersebut. Kita justru akan merasa lebih “terhambat” dengan kondisi sungai yang sempit. Apalagi kalau di sungai tersebut banyak perahu lain yang ikut berlayar. Kamu akan jadi lebih susah bergerak, dan lama sampai ke tujuan. Lebar sungai membesar, hambatan mengecil sumber Itu artinya, semakin besar luas penampangnya A, maka hambatannya akan semakin kecil. Gimana? Akhirnya selesai juga perjalananmu. Ternyata mudah juga ya mempelajari hambatan listrik dan hukum ohm lewat analogi perahu ini. Masalahnya, Ohm hanya mengungkapkan hambatan yang bersifat konstan. Lalu bagaimana untuk hambatan yang sifatnya tidak konstan? Coba kamu ingat-ingat pengalaman pahit kamu dengna laptop yang kamu gunakan. Mungkin banyak di antara kita yang terlalu lama menggunakan laptop, lalu tiba-tiba laptopnya ngehang karena panas. Nah, hambatan tidak konstan, kurang lebih seperti itu. Rumusnya kayak gini Ya, hambatan itu ada kaitannya dengan suhu. Seperti yang tadi kita bahas, suhu laptop yang panas, seringkali membuat dia nge-hang dan tidak bekerja. Itu artinya, hambatan si laptop bertambah karena pengaruh panas. Nah, itu tadi pembahasan kita tentang hambatan listrik. Ternyata, belajar fisika jadi mudah apabila kita bisa mengandaikan dengan hal-hal yang ada di sekitar kita ya. Kalau kamu ingin memelajari materi pelajaran seperti ini dalam bentuk video animasi menarik, lengkap dengan infografik dan latihan soal, tonton aja di ruangbelajar! Resistansi atau hambatan listrik merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Untuk itu, kita akan bahas tuntas terkait dengan resistansi mulai dari pengertian, jenis, rumus, nila, persamaan, hingga simbol dari resistansi. Pastikan Anda memahami materi kali ini dengan membaca sampai tuntas. Resistansi adalah hambatan listrik atau indikator yang merupakan gaya melawan aliran arus. Itulah sedikit definisi mengenai resistansi yang paling umum. Untuk pembahasan selengkapnya, mari kita simak mulai dari jenis-jenis resistansi, rumus, hingga nilai-nilai resistansi berikut ini. Jenis – jenis Resistansi Jenis – jenis Resistansi Secara sederhana, komponen yang satu ini bekerja ketika elektron berbeda dengan dua terminal. Maka, listrik akan mulai mengalir ke tempat yang posisinya lebih rendah. Intinya, jika hambatan besar, maka arus akan menjadi semakin kecil. Begitu juga sebaliknya saat hambatan nilainya lebih kecil, maka arus akan semakin besar. Ada 3 jenis resistansi, diantaranya adalah Resistansi Penghantar. Resistansi Sambungan. Resistansi Suhu. Adapun penjelasan lebih detail dari masing-masing jenis hambatan listrik diatas dapat Anda simak dibawah ini. 1. Resistansi Penghantar Terdapat 3 jenis resistansi berdasarkan penghantarnya, diantara lain yaitu – Konduktor Konduktor adalah benda yang bersifat sebagai penghantar listrik yang baik karena mempunyai resisitivitas yang rendah. contohnya adalah tembaga, emas, besi, perak dll. – Isolator Isolator adalah benda yang memiliki sifat tidak dapat mengantarkan listrik dikarenakan memiliki nila risistivitas yang tinggi. Contohnya yakni plastik, karet, kertas, dan kaca. – Semikonduktor Semikonduktor adalah benda yang memiliki kedua sifat dari konduktor dan isolator. Contohnya yaitu silikon dan germanium. 2. Resistansi Sambungan Resistansi Sambungan adalah hambatan yang terjadi karena penyambungan antar komponen dalam sebuah rangkaian. Contohnya seperti sambungan antara kabel dan terminal baterai yang longgar sehingga menyebabkan panas pada suatu rangkaian. 3. Resistansi Suhu Resistansi suhu adalah hambatan listrik yang dapat dipengaruhi oleh naik turunnya suhu. Jadi, apabila suhu naik maka nilai hambatan juga ikut naik. Contoh dari jenis resistansi ini adalah pada saat kita mengecas HP, semakin bertambahnya baterai maka akan terjadi penurunan kecepatan dalam pengisian akibat terjadinya overheat pada suhu HP tersebut. Rumus Resistansi Rumus Resistansi Rumus resistansi sama dengan tegangan atau arus yang masuk. Sering juga disebut dengan istilah Hukum Ohm. Maksudnya yakni tegangan bertahan konstan maka arus penyebut meningkat dan menyebabkan nilai resistansi berkurang. Sedangkan saat arus turun maka dampaknya yakni nilai resistansi akan meningkat. Sederhananya yakni saat nilai hambatan listrik rendah maka arusnya akan semakin besar. Dan ketika hambatan listrik tinggi maka arus akan menjadi lebih kecil. Dasarnya yakni resistansi listrik mengaliri jenis dan suhu zat. Alat untuk mengukur resistansi atau hambatan listrik bernama multimeter digital. Arus, tegangan, parameter, dan sejenisnya merupakan objek yang bisa diukur. Ada beberapa macam cara menggunakan multimeter digital. Berikut ini tahapan yang bisa Anda coba praktikkan. Nyalakan instrumen lalu atur menjadi mode resistansi . Nilai resistansi target pengukuran dengan rentang secukupnya. Steker kabel tes merah pilih terminal . Sedangkan untuk steker kabel tes hitam untuk terminal COM. Kedua ujung resistor digunakan untuk menempatkan kabel uji dalam kotak. Layar LCD instrumen akan mulai menampilkan hasil pengukuran. Kabel uji resistor harus dilepas saat selesai mengukur. Alat tersebut tidak hanya digunakan untuk proses ukur, namun juga bisa mengoreksi suhu meter resistansi. Nilai Resistansi Nilai resistansi ini sendiri umumnya menggunakan satuan Ohm/Omega . Terutama yang difungsikan untuk mengukur rangkaian listrik. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam penghantar atau konduktor. Tujuannya yakni untuk menghambat arus listrik serta mengendalikan besaran hambatan listrik. Sebagai tambahan informasi, berikut ini beberapa contoh material dan kondisi yang direkomendasikan dijadikan sebagai media penghantar listrik Material tembaga, yakni karena nilai resistansinya terbilang lebih rendah. Suhu, yakni nilai resistansi meningkat untuk membuat suhu meningkat. Panjang penghantar ini nantinya bisa digunakan untuk mengetahui nilai resistansi yang semakin tinggi. Luas penampang, yakni saat diameter semakin kecil maka nilai resistansi semakin tinggi. Untuk komponen yang difungsikan sebagai penghambat arus listrik sendiri disebut sebagai resistor. Dimana fungsi utama dari komponen ini yakni untuk melakukan proses pengurangan atau hambatan arus listrik dengan tujuan menurunkan level tegangan listrik. Sedangkan satuan resistansi yang digunakan yaitu Kilo Ohm, Mega Ohm, dan Giga Ohm. Satuan ini tentu menggunakan prefix atau SI standar internasional. Hitungannya adalah sebagai berikut Satuan Ohm 1 Giga Ohm Ohm 109 Ohm 1 Mega Ohm Ohm 106 Ohm 1 Kilo Ohm Ohm 103 Ohm Persamaan Resistansi Persamaan Resistansi Sebenarnya teori mengenai persamaan resistansi sudah ditemukan oleh George Simon Ohm sejak tahun 1825. Resistansi atau hambatan listrik dengan tegangan/voltage dan arus listrik/current nantinya dapat dijabarkan dengan Hukum Ohm. Berikut adalah rumus mencari persamaan resistensi menggunakan Hukum Ohm V = I x R atau R = V/I atau I = V/R Keterangan V voltage dalam satuan volt adalah tegangan listrik I current dalam satuan ampere adalah arus listrik R resistance dalam satuan Ohm adalah hambatan listrik Artinya, 1 ampere arus listrik mengalir sebuah komponen dengan tegangan 1 volt – resistansinya adalah 1 Ohm. Analogi yang lainnya yaitu rangkaian diberikan tegangan 24 volte dengan arus listrik 0,5 A. Hasilnya, 48 Ohm. Anda bisa menghitungnya menggunakan rumus persamaan resistansi di atas. Simbol Resistansi Simbol Resistansi Untuk simbol resistansi adalah huruf R resistance atau komponen resistor. Nah, simbol ini menentukan rumus masing-masing nilai, rumus dan persamaan resistansi. Berikut ini beberapa jenis symbol resistensi beserta rumus penghitungannya 1. Resistansi dalam hukum Ohm Resistansi dalam hukum Ohm yakni tingkat kuat arus yang masuk ke dalam dua titik akan berbanding lurus secara potensial. Kondisi ini digambarkan dalam rumus berikut I = V/R 2. Resistansi dalam konduktansi Resistansi dan hambatan arus listrik akan berbanding terbalik dengan hantaran atau konduktansi yang ada. Dimana besaran nilainya akan menghambat kuat arus listrik yang masuk. Sedangkan pengertian dasar mengenai kondutansi yakni besaran nilai yang mampu dijadikan sebagai penghantar arus listrik. Lalu untuk satuan konduktansi dalam S Siemens atau dengan simbol G. Jika dituliskan ke dalam rumus konduktansi adalah seperti berikut R = V/I atau G = I/V menjadi G = 1/R 3. Resistansi dalam kawat Menurut fisikawan Claude Pouillet dari Prancis mengenai resistansi dalam kawat. Nilai hambatan listrik yang masuk ternyata juga bisa ditentukan. Terutama oleh jenis kawat P, panjang kawat l dan luas penampang kawat A. Artinya, hambatan listrik ini akan berbanding lurus dengan panjang kawat yang tersedia. Sedangkan, hambatan akan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat. Anda bisa menghitungnya menggunakan rumus hambatan kawat sebagai berikut R = P l/AKeterangan P m = Hambatan jenis kawat l m = Panjang kawat A m2 = Luas penampang kawat Kesimpulan dari rumus di atas yakni jika kawat yang digunakan lebih panjang diameternya maka tingkat hambatan listriknya juga akan lebih besar. Bisa diartikan kawat dengan luas penampang yang lebih besar maka akan membuat hambatan arus listriknya mengecil. 4. Resistansi konduktor Resistansi konduktor adalah ketika hambatan semakin besar, maka konduktor semakin panjang. Resistansi ini tergantung panjang, jenis, dan luas penampang. Sedangkan, luas penampang meningkat, maka resistansi berkurang atau bisa saja sirkulasi arus meningkat. Anda bisa menghitung masalah hambatan listrik menggunakan rumus persamaan resistansi tersebut. Resistansi dan Resistivitas Resistansi dan Resistivitas Resistansi dan resistivitas memiliki sedikit perbedaan. Karena resistivitas adalah hambatan konduktor dalam satuan panjang dan satuan penampang. Resistivitas juga bisa saja berbeda. Hal ini karena panjang dan ketebalan konduktornya sama. Adapun perbedaan antara resistansi dan resistivitas sebagai adalah sebagai berikut Resistansi Resistivitas Resistansi merupakan ukuran kapasitas material. Sifatnya, menahan elektron mengalir. Resistivitas merupakan ukuran material di bawah dimensi. Simbol resistansi huruf R. Simbol resistivitas huruf Yunani ƿ rho. Resistansi dengan satuan Ohm SI. Resistivitas dengan satuan ohm-meter. Pengaruh resistansi yaitu panjang, suhu material dan luas. Pengaruh resistivitas yaitu naik/turunnya suhu. Perbedaan antara resistansi dan resistivitas juga akan berbeda saat menerapkannya pada alat elektronik. Misalnya seperti resistansi hanya diterapkan pada alat pemanas. Kesimpulan Demikian pembahasan mengenai resistansi lengkap dengan rumus dan nilai-nilainya. Kesimpulannya, Anda bisa menghitung besaran hambatan listrik pada elektronik menggunakan rumus tersebut, ya? Semoga pembahasan di atas sudah cukup membantu Anda dalam memahami apa itu resistensi dan cara kerjanya. Energi adalah bagian utama untuk semua kegiatan makhluk hidup, termasuk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu memerlukan energi. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja oleh karena itu sifat dan bentuk energi dapat berbeda sesuai dengan fungsinya, antara lain energi kinetic, potensial, termal, kimia, nuklir, listrik dan energi elektromagnetik. Pada prinsipnya bentuk atau sifat energi tersebut dapat saling dikonversikan secara langsung ataupun tidak langsung. Panas pada benda energi kalor dapat sebagai akibat dari gesekan oleh gerakan benda energi kinetik atau sebagai akibat adanya listrik yg dialirkan energi listrik adalah merupakan proses konversi energi langsung, sedangkan energi listrik pada generator dynamo atau alternator asalnya adalah energi dari minyak, batubara yg dibakar energi termis dirubah menjadi energi kinetik pada motor bakar atau turbin rotasi, energi kinetik, berikutnya oleh dynamo atau generator diubah menjadi energi listrik, merupakan proses yg tdk langsung. Untuk kebutuhan manusia konsumsi energi dapat dibedakan atas beberapa kelompok sector, yaitu kelompok pembangkit listrik, pemakaian industri, transportasi, komersial dan rumah tangga. Sumber sumber energi yang terutama adalah air, angina, batubara, minyak bumi, gas alam, matahari, uranium, biomassa dan biogas. Energi listrik mempunyai beberapa kelebihan dibanding energi yang lain diantaranya adalah Lebih mudah disalurkan Lebih mudah didistribusikan ke daerah yang lebih luas Lebih mudah diubah kedalam bentuk energi lain, misalnya menjadi energi panas, cahaya atau tenaga mekanik I. Penggunaan Listrik 1. Penggunaan listrik untuk menghasilkan cahaya Jika sepotong kawat logam dipanaskan oleh sebuah lampu Bunsen atau lampu tempel, dalam waktu yang sangat singkat kawat tadi akan bersinar dengan cahaya merah. Kawat logam seperti ini disebut “memijar” Jika proses pemanasan ini dilanjutkan maka cahaya merah tadi akan menjadi memutih. Untuk tercapainya proses ini diperlukan sejumlah panas yang cukup besar. Proses ini merupakan salah satu konsep dasar pemikiran untuk pembuatan sebuah “lampu pijar listrik”. Sebagaimana kita ketahui jika arus mengalir sepanjang kawat yang memiliki hambatan, maka arus ini akan menimbulkan energi panas. Dengan perhitungan yang teliti terhadap kawat luas penampang dan banyaknya jumlah muatan listrik maka proses memijar ini akan tercapai, maka cahaya putih tadi diubah ke dalam bentuk energi lain yaitu yang biasa disebut Cahaya. Bagian yang terpenting dari lampu pijar ini adalah kaca penutup dan kumparan kecil yang terbuat dari kawat wolfram dimana arus listrik dialirkan. Kumparan ini dinamakan FILAMEN. Kadang-kadang filament tersebut dibuat dari sebuah kawat yang berdiameter sangat kecil dan kemudian ditunjang oleh kawat-kawat yang lebih tebal. 2. Penggunaan listrik untuk menghasilkan panas. Peralatan listrik yang banyak terdapat di rumah-rumah tangga sebagian dari peralatan ini dapat menghasilkan panas; sewaktu listrik mengalir melalui kawat kecil nekelin maka kawat tadi akan menjadi panas. Sebagai contoh peralatan tersebut adalah kompor listrik untuk memasak, ketel listrik untuk mendidihkan air, dll. 3. Penggunaan listrik untuk menghasilkan bunyi Radio dan pesawat telepon, merupakan contoh alat yang mengalami proses perubahan dari listrik ke dalam bentuk bunyi. Pesawat penerima ini tergantung dari gelombang listrik yang merambat melalui media udara dan sebuah stasiun pemancar lihat gambar dibawah Pesawat telepon tidaklah begitu rumit seperti arus listrik yang dialirkan melalui sepanjang kawat dari satu alat kealat yang lain. Cara yang berlawanan dari pembicaraan akhir dari sebuah telepon mengubah suara ke bentuk listrik. Ini yang biasa kita kenal dengan nama mikropon. Alat ini juga digunakan dalam stasiun-stasiun pemancar untuk mengubah pembicaraan atau musik ke dalam bentuk gelombang listrik yang kemudian dapat disiarkan. 4. Penggunaan listrik untuk menghasilkan gesekan Energi listrik kadang-kadang untuk menggerakkan mesin atau memutarkan mesin-mesin yang terdapat di dalam bengkel-bengkel industri dan mereka ini semua tergantung kepada motor-motor listrik. Dalam penggunaan yang lain, banyak rumah tangga yang menggunakan motor listrik, sebagai contoh Kipas angin listrik; dimana motor listrik menggerakkan baling-baling atau fan-bladenya Jam listrik, dimana motor listrik menggerakkan jarum-jarum jam Gramaphone, dimana motor listrik menggerakkan putaran piringannya. Standar & Konvensi dalam Teknik Listrik Sistem satuan atau dimensi international, yg lazim disebut SI, digunakan dalam teknik listrik. Tabel menunjukkan satuan-satuan SI dasar dan Tabel menunjukkan satuan SI pelengkap. Satuan satuan lazim lainnya dapat dijabarkan dari satuan-satuan dasar & pelengkap tersebut. Mis., coulomb dijabarkan dari detik dan ampere. Tabel menunjukkan satuan-satuan jabaran yg lazim dijumpai dalam analisa listrik. Simbol Rangkaian Standar II. Kuat Arus Listrik Arus listrik adalah aliran muatan listrik pada suatu penghantar jika pada ujung-ujung penghantar itu terdapat beda potensial. Semakin banyak muatan listrik yang mengalir, arus listriknya semakin besar. Banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan waktu disebut kuat arus listrik. Dari pengertian tersebut, maka kuat arus listrik dapat dihitung dengan rumus Satuan kuat arus listri adalah ampere A. Kelipatan satuan kuat arus yang lain Contoh Soal Muatan listrik 240 C mengalir pada suatu penghantar selama 2 menit. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar itu ? Jadi kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar itu adalah 2 A. III. Muatan Listrik Tahanan dan Daya Hantar Tahanan ialah gesekan atau rintangan yang diberikan suatu bahan terhadap suatu aliran arus. Dengan adanya gesekan atau rintangan ini, menyebabkan gerak elektron berkurang. Hambatan-hambatan ini yang menghalangi gerak elektron disebut resistansi. *Jadi resistansi adalah hambatan listrik, makin besar resistansi sebuah penghantar, semakin kecil arus listrik yang mengalirnya. Besar daya kemampuan pengantar arus ini disebut daya hantar arus. Akibat adanya gesekan atau rintangan pd aliran elektron, maka sejumlah energi listrik berubah menjadi energi panas. Definisi 1 satu ohm ialah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1,063 m dengan penampang 1 mm² pada suhu 0ºC. Resistor dapat pula berupa lampu atau elemen pemanas. Kawat dalam ukuran panjangpun dapat memberikan hambatan tertentu. Mis. lampu pijar, radio, motor listrik, kumparan kawat. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus; R = 1/G dan G = 1/R ; R = tahanan kawat listrik dlm satuan ohm ; G = daya hantar arus dlm Ʊ satuan mho atau siemens. Tahanan jenis suatu bahan ialah tahanan bahan itu yang panjangnya 1 meter dengan luas penampang 1 mm² . Tahanan jenis diberi simbol ρ rho. Daya hantar jenis adalah kebalikan dari tahanan jenisnya dan diberi simbol g Menghitung besarnya tahanan R Tahanan penghantar itu berbanding terbalik dengan luas penampangnya q1, R1 dan I1 adalah penampang, tahanan dan pjg kawat penghantar I. q2, R2 dan I2 adalah penampang, tahanan dan panjang kawat penghantar II. Jika penampang penghantar 2x lebih besar, maka tahanannya 2x lebih kecil. Jika panjang penghantar itu 2x lebih panjang, maka tahanan itu 2x lebih besar. ρ = Tahanan jenis dalam satuan mm2/m g = Daya hantar jenis dalam satuan m/ mm2 IV Hukum Ohm

jelaskan bagaimana daya listrik dalam kawat hambatan berubah menjadi panas