Disini kami sebutkan 2022 sampai sampai 2035, 2035 sampai 2045," ujar Suharso. Adapun saat ini, pemerintah dan DPR yang diwakili oleh pansus tengah fokus dalam pembahasan RUU IKN. Suharso menjelaskan, RUU tersebut akan mengatur peralihan status ibu kota negara, bukan pemindahannya secara fisik.
Metroseksualadalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang berasal dari paduan dua istilah: metropolitan dan heteroseksual. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada Pria (khususnya yang hidup pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis) yang menampilkan ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum Pria homoseksual (seperti perhatian
4Hal ini karena memang dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi, dari sudut pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau nilai-nilai yang ada. 5)-Informasi mengenai keunggulan serta kelemahan buku tersebut.
Kegiatanpengumpulan data meliputi pengambilan foto, tracking tapak dengan menggunakan GPS, pendataan vegetasi dan satwa yang ada pada tapak, dan pengumpulan data sekunder dengan cara wawancara dan studi pustaka dari perpustakaan perusahaan, internet, dan sumber lainnya. Gambar 15. Kondisi Eksisting Tapak (Sumber: Dokumentasi Magang) a.
Dalamrangka mengetahui kemampuan awal peserta didik terhadap materi pembelajaran, berikut ini tersedia daftar pertanyaan yang harus dijawab: Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan yang Anda ketahui. 1. Sebutkan definisi penginderaan jauh! 2. Sebutkan minimal tiga latar belakang hadirnya penginderaan jauh! 3.
perbedaan proses pasca panen antara metode honey dan natural adalah. 1. isi resensi buku memuat tentang sinopsis , ulasan singkat buku , rumusan kerangka buku dan penggunaan evaluatif adalah resensi yang mengulas cerita lebih dalam dan lebih buku yg ingin di resensi , mencatat data atau informasi buku yg akan di resensi, menuliskan poin poin penting yg ada di buku ,menuliskan isi resensi , dan menulis karya judul atau nama karya yang akan diulas, tahun terbit, penerbit, pencipta, dll. serta teks yang berisi ulasan dari karya yang baru saja di InformatifResensi jenis ini hanya sebatas memberikan informasi tentang cerita yang sedang diulas. Bagaimana sinopsisnya, siapa pengarang atau pembuat cerita, dan juga segala informasi tentang cerita tersebut.• EvaluatifSalah satu dari macam macam resensi adalah resensi evaluatif. Resensi jenis ini lebih mengulas suatu cerita lebih dalam dan lebih detail. Peresensi akan mengungkapkan apa kelebihan dari cerita tersebut dan juga tentang kekurangannya.
Pernahkah teman-teman membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, teman-teman mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Meski terdengar sederhana, dalam membuat resensi buku kita juga perlu menaati beberapa ketentuan. Dalam meresensi buku atau novel pastinya kita sudah membaca, menilai buku tersebut, dan menyatakan ulasan buku dengan bahasa dan pemikiran kita sendiri. Adapun tujuan melakukan resensi buku yaitu memberikan informasi yang terdapat pada buku kepada masyarakat luas. Selain itu, resensi bertujuan untuk menyampaikan pesan dari sebuah buku yang ditulis oleh penulis. Untuk lebih jelasnya bagaimana cara meresensi buku, yuk langsung simak penjelasannya. Unsur-unsur Resensi1. Judul Resensi Buku2. Informasi atau Data Buku3. Ikhtisar buku4. Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Buku5. KesimpulanCara Membuat Resensi Buku1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku yang Akan Diresensi3. Mencatat Informasi Penting dari Buku yang Akan Diresensi4. Menemukan Poin-poin Penting dari Buku5. Menulis Resensi Buku6. Membaca Ulang Hasil Resensi Unsur-unsur Resensi 1. Judul Resensi Buku Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian ini yang nantinya akan memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Oleh karena itu judul harus ditulis dengan menarik. 2. Informasi atau Data Buku Informasi buku yang diresensi berisi judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku, hingga ukuran buku. 3. Ikhtisar buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis ditulis tanpa perlu memperhatikan kronologi cerita. Yang terpenting adalah buat sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisan yang kita buat harus menarik. Pada bagian ini kita tidak perlu menceritakan keseluruhan cerita yang terdapat di buku. 4. Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur ini berisi tentang penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 5. Kesimpulan Pada bagian ini kita dapat menulis opini tentang buku yang telah dibaca. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Cara Membuat Resensi Buku 1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi Langkah pertama yang harus dilakukan saat hendak meresensi sebuah buku yaitu menentukan buku apa yang akan di resensi. Pilihan buku apa yang akan diresensi ini tidak memiliki batasan. Kita bebas memilih buku apa saja, bisa berdasarkan topik yang disukai atau buku yang sedang dibaca. Bisa buku dengan jenis fiksi maupun non-fiksi. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan buku apa yang akan diresensi, maka langkah selanjutnya adalah kita wajib membacanya. Dengan membaca, kita akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Usahakan untuk membaca buku hingga habis. Hal ini bertujuan agar kita memahami isi buku tersebut dengan baik sehingga bisa menuliskan sebuah resensi yang baik dan benar serta dapat bermanfaat bagi orang yang membaca hasil resensi kita. Dengan membaca kita mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalaman ketika membaca buku juga salah satu bahan untuk menulis resensi. 3. Mencatat Informasi Penting dari Buku yang Akan Diresensi Kita perlu mencatat berbagai informasi penting pada saat akan meresensi sebuah buku. Informasi yang dimaksud berupa bagian identitas dari struktur resensi yaitu judul, penulis, penerbit, cetakan, tebal buku, harga buku, dan lain-lain. 4. Menemukan Poin-poin Penting dari Buku Langkah ini dapat dilakukan saat kita telah selesai membaca buku maupun ketika sedang membacanya. Kita bisa mencatat poin-poin yang dianggap penting dari alur atau unsur-unsur dari sebuah buku. Jika kita menemukan catatan atau kutipan penting, tandai terlebih dahulu halaman tersebut. Selanjutnya tulis gagasan poin-poin tersebut dengan bahasa dan gaya menulis sendiri dengan singkat dan menarik. 5. Menulis Resensi Buku Setelah mengikuti tahap-tahap di atas maka langkah berikutnya yaitu menulis resensi buku. Kita bisa mulai meng-eksekusi dan merangkai semua data-data yang telah diperoleh menjadi sebuah resensi yang terstruktur dengan baik dan benar. Gunakan pula teknik menulis resensi yang tepat sesuai dengan jenis buku yang diresensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni teknik cutting dan glueing, teknik focusing, dan teknik comparing. 6. Membaca Ulang Hasil Resensi Setelah menyelesaikan menulis resensi buku, maka setelahnya adalah membaca ulang hasil resensi yang kita tulis. Dengan membaca ulang, kita bisa mengoreksi tulisan yang kita buat, seperti typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan lain sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut baik dan layak sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Itulah tadi informasi mengenai resensi dan cara menulis resensi buku dan semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi teman-teman. Ingat, meski membuat resensi buku bisa dilakukan secara bebas, namin usahakan untuk tidak menciptakan kerugian bagi pihak lain karena penilaian kita.
Pengumpulan data adalah metode sistematis untuk mengumpulkan dan mengukur data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi untuk menemukan solusi atau jawaban atas pertanyaan yang relevan. Agar dapat memprediksi fenomena atau trend di masa depan, seorang peneliti harus melakukan evaluasi yang akurat terhadap data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Data primer adalah data mentah yang baru pertama kali dikumpulkan, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah pernah dikumpulkan, diuji, dan dipublikasikan. Pengumpulan data bisa dilakukan dari berbagai sumber. Pada dasarnya, pengumpulan data bergantung pada sifat penelitian atau objek yang sedang diteliti. Pengumpulan data merupakan aspek penting dalam penelitian karena jika data yang dikumpulkan tidak akurat akan berdampak pada hasil pengumpulan data didasarkan pada jenis penelitian yang dilakukan, rencana, dan desain penelitian. Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, metode yang paling umum digunakan adalah mencari informasi dari sumber literatur yang telah diterbitkan, survey, wawancara, observasi, eksperimen, dan lain sebagainya. Pada artikel kali ini, DQLab akan menjelaskan apa saja metode yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data, baik data primer maupun data sekunder. Jadi tunggu apa lagi? Yuk simak artikel ini sampai akhir!1. Mengumpulkan Data dengan Metode Survei dan Membaca Sumber LiterasiSurvei adalah metode pengumpulan data primer untuk tujuan penelitian. Informasi atau data dikumpulkan melalui kuesioner yang sebagian besar berdasarkan pengalaman individu atau kelompok mengenai fenomena tertentu. Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data atau informasi melalui survei, salah satunya adalah dengan menggunakan kuesioner berbasis web dan kuesioner konvensional menggunakan kertas formulir cetak. Data yang didapatkan dengan metode ini umumnya lebih mudah untuk data dari literasi biasanya bersumber dari teks yang sudah diterbitkan dan tersedia untuk publik. Sumber literatur dapat mencakup buku teks, laporan pemerintah atau perusahaan swasta, koran, majalah, makalah, dan artikel. Metode pengumpulan data ini disebut sebagai metode pengumpulan data sekunder. Metode ini lebih murah dan tidak memakan banyak waktu jika dibandingkan dengan metode pengumpulan data juga Data Analisis 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data2. Mengumpulkan Data dengan Metode Wawancara dan ObservasiWawancara adalah metode pengumpulan data kualitatif yang hasilnya didasarkan pada keterlibatan antara interviewer dengan responden mengenai suatu penelitian tertentu. Biasanya wawancara digunakan untuk mengumpulkan tanggapan mendalam dari para profesional yang diwawancarai. Wawancara dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Pada dasarnya wawancara dapat dilakukan melalui pertemuan tatap muka secara langsung atau tidak langsung melalui telepon atau video call.Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara memantau partisipan dalam situasi atau lingkungan tertentu pada waktu dan hari tertentu. Peneliti akan mengamati perilaku lingkungan sekitar atau orang yang sedang diteliti. Observasi diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu observasi yang terkontrol, observasi alami, dan observasi partisipatif. Observasi terkontrol adalah ketika peneliti menggunakan prosedur standar untuk mengamati partisipan atau lingkungan. Observasi alami adalah ketika partisipan diamati dalam kondisi alaminya, dan observasi partisipatif adalah ketika peneliti menjadi bagian dari kelompok yang Mengumpulkan Data Melalui Dokumen dan CatatanMetode pengumpulan data dari dokumen dan catatan dilakukan dengan cara memeriksa dokumen dan catatan organisasi yang ada untuk melacak perubahan selama periode waktu tertentu. Catatan dapat dilacak dengan memeriksa daftar panggilan, email, database, notulensi rapat, laporan staf, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan metode ini adalah misalnya sebuah perusahaan ingin mengidentifikasi mengapa ada banyak review negatif dan keluhan dari pelanggan mengenai produk dan layanan. Pada kasus ini, perusahaan akan melihat catatan produk atau layanan mereka dan mencatat interaksi antara karyawan dengan pelanggan untuk menemukan hal apa yang menyebabkan banyaknya review negatif. 4. Mengumpulkan Data Melalui Eksperimeneksperimen adalah metode penelitian dimana hubungan kausal antara dua variabel sedang diperiksa. Salah satu variabel dapat dimanipulasi dan variabel lainya akan diukur. Kedua variabel ini diklasifikasikan sebagai variabel terikat dan variabel bebas. Dalam eksperimen, sebagian besar data dikumpulkan berdasarkan sebab dan akibat dari dua variabel yang diteliti. Jenis penelitian ini biasanya digunakan di kalangan peneliti medis dan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Baca juga Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif5. Belajar Mengolah Data Bersama DQLabSetelah data berhasil dikumpulkan, data harus diproses dan diolah untuk menghasilkan informasi yang berguna. Untuk mengekstrak data menjadi informasi, perlu metode tertentu yang sesuai dengan karakteristik data sehingga hasil analisisnya akurat dan impactful. Pengolahan data harus dilakukan secara cermat dan teliti karena hasilnya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penasaran apa saja metode yang bisa digunakan untuk pengolahan data? Yuk belajar mengolah data bersama DQLab! Rasakan sensasi belajar asyik dengan berbagai modul yang interaktif. Caranya gampang kok, cukup daftar disini dan nikmati belajar data anti boring. Selamat mencoba!Penulis Galuh Nurvinda KEditor Annissa Widya Davita
Banyak yang bertanya, "Bagaimana menulis resensi buku/novel yang baik dan benar?" Nah, oleh karena itu, saya, Faisol Abrori, ingin berbagi sesuatu ilmu yang bisa bermanfaat untuk kita semua. Yuk, ketahui langkah-langkah meresensi novel. Apabila kalian memiliki kegemaran mengkoleksi dan membaca novel, maka sebaiknya buatlah resensinya. Mengapa? sebab hal tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan semacam itu bahkan kerap kali dijadikan bahan ulasan kala tengah berdiskusi dengan teman atau kerabat lainnya. Pada dasarnya meresensi novel atau buku apapun sama saja. Beberapa bagian yang harus dimasukkan ke dalam resensi diantaranya ada empat yakni, identitas buku, sinopsis, isi dan penutup. Sekalipun sangat sederhana namun jika tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak fatal. CARA MEREVIEW BUKU NOVEL YANG BAIK DAN BENAR Selain itu kegiatan meresensi sebuah novel juga menjadi salah satu langkah yanh dilakukan oleh para penulis skenario film. Artinya, resensi bertujuan untuk meringkas lebih inti dari apa yang diceritakan dalam buku tersebut, sehingga orang lain menjadi lebih mudah memahaminya. Bayangkan saja apa yang terjadi jika cerita dalam novel yang akan ditayangkan menjadi sebuah film tidak diresensi terlebih dahulu?. Bukan hanya para tokoh pemerannya saja yang kesulitan melainkan produsernya pun demikian. Maka oleh sebab itu, sebaiknya mulai belajarlah menulis resensi novel sekarang!. Langkah-Langkah Meresensi Buku Lantas bagaimana cara menulis resensi novel yang baik dan benar?. Terlebih lagi apabila kalian belum pernah melakukan kegiatan ini sebelumnya. Jangan terburu putus asa, berikut ini tersaji beberapa langkah menulis resensi novel lengkap! 1. Tentukan Novel yang Akan di Resensi Poin pertama yang harus kalian lakukan sebelum memulai langkah-langkah resensi lainnya adalah tentukan novelnya. Apabila sebelumnya masih belum pernah menulis resensi, alangkah lebih baik dan pilih novel yang bertema ringan serta jumlah halamannya tidak terlalu banyak. Hal ini bertujuan agar kalian bisa lebih mudah memahami isinya dan tidak kebingungan ketika menuliskan resensi. 2. Baca dan Pahami Isi Novel Langkah berikutnya yang sangat penting dilakukan yakni baca dan pahami terlebih dahulu novel yang akan diresensi. Pastikan diri kalian yakin dan mengerti bagimana alur kisah di dalamnya. Apabila masih belum paham, terus baca berulang kali. 3. Tuliskan Identitas Novel dengan Lengkap Setelah paham dengan sajian ceritanya, maka kalian harus mulai menuliskan resensinya diawali dengan informasi mengenai identias fisik buku. Apa saja bagian-bagiannya?, diantaranya yaitu judul, nama penulis, harga, tempat dan tahun terbit hingga jumlah halaman. 4. Tuliskan Kembali Isi Buku per Bab Perlu dipahami bahwa menulis resensi novel berbeda dengan mengutarakan isi hati di buku diary. Artinya, saat kalian menulis resensi novel pastikan menuliskannya secara keseluruhan per bab. Jangan lupa uraikan juga maksud dan tujuan dibuatnya novel tersebut. 5. Kritik Bentuk Fisik Buku Ketika meresensi sebuah novel jangan takut untuk mengkritik bentuk fisik dari buku tersebut. Kritisi dan analisis pada bagian mana saja yang kurang menarik atau tidak tepat dimunculkan. Seperti misalnya design grafis cover, layout, hingga pemilihan hurufnya. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mengerti dan menjadi masukan tersendiri bagi pihak penerbit. 6. Tulis Semua Poin Penting Dalam Novel Poin nomer lima ini memang bisa dibilang cukup sulit untuk dilakukan. Kalian harus menyiapkan catatan khusus untuk menuliskan semua poin penting yang ada di dalamnya. Apabila terdapat kutipan yang menurut kalian mengesankan, maka tuliskan. Jangan lupa juga untuk menandai halaman agar tidak kesusahan ketika mengulasnya kembali. 7. Tuliskan Kelebihan Isi Novel Selain mengkritisi bentuk fisiknya, dalam sebuah resensi kalian juga harus menuliskan apa saja kelebihan dari isi novel tersebut. Hal ini bertujuan agar orang yang belum membacanya dapat mengetahui secara jelas tentang keunggulan cerita buku itu. Tidak hanya itu, dengan menuliskan isi novel yang kalian baca, orang akan mudah tertarik untuk membelinya. Oleh sebab itu coba tuliskan kelebihan novel tersebut dalam segi nilai sosial, budaya, karakteristik tokoh dan lain sebagainya. Uraikan Kelemahan Novel dengan Bahasa yang Sopan Semua novel pasti memiliki kelemahan di balik kelebihannya, untuk itu jika kalian sangat perlu menuliskan titik kekurangan yang ada. Akan tetapi meski demikian tetap gunakan bahasa yang baik dan sopan, serta jangan melebih-lebihkan. Jika dihiraukan maka kalian bisa terkena tuduhan pencemaran nama baik karya. 8. Uraikan Kesimpulan dengan Singkat Ketika menuliskan suatu kesimpulan, sebagian besar cenderung terlalu banyak menguraikan sehingga tentu saja pembaca menjadi gagal paham. Sehingga perlu diketahui dan pahami bahwa menarik benang merah dari apa yang dibaca termasuk yang dituliskan dalam resensi haruslah singkat, padat dan jelas. Hindari penggunaan kalimat bertele-tele. 9. Perbanyak Berlatih dan Membaca Resensi Karya Orang Lain Agar bisa menulis resensi novel yang baik dan benar serta diminati banyak orang, maka kalian harus memperbanyak diri membaca karya orang lain. Perhatikan pola dan urutan peletakannya. Hal tersebut perlu dilakukan agar struktur resenisi yang kalian buat tidak berantakan. Uraian singkat langkah-langkah menulis resensi novel lengkap di atas diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca. Pastikan terus berlatih dengan giat, perbanyak kumpulan kosa kata agar isi resensi kalian memiliki daya tarik tersendiri dimata pembaca. Selamat berkarya!
Cara membuat buku dari sebuah laporan karya tulis ilmiah KTI tidak hanya melulu tentang menarasikan hasil penelitian kepada pembaca. Lebih daripada itu, penyajian data dan informasi yang menarik juga perlu diperhatikan untuk mengefisienkan volume tulisan serta lebih mudah memberikan informasi yang lebih lengkap dalam menulis buku. Penyajian data dan informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar yang berupa foto, peta, diagram atau bagan, dan grafik. Sebagaimana dikutip dari Pedoman Karya Tulis Ilmiah LIPI, menyebutkan bahwa “Bentuk penyajian informasi/ilustrasi merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel, gambar, grafik, foto, dan diagram. Sebagai pendukung pada bagian hasil dan pembahasan, penyajian ide atau hasil penelitian dalam bentuk ilustrasi bisa lebih mengefisienkan volume tulisan, karena tampilan sebuah ilustrasi adakalanya lebih lengkap dan informatif daripada tampilan dalam bentuk narasi.” Adapun cara penyajian data dan informasi hasil laporan penelitian dalam sebuah buku adalah sebagai berikut Tabel [ Cara Membuat Buku ] Tabel adalah salah satu bentuk penyajian data dan informasi yang terdiri dari garis dan kolom. Dimana setiap garis dan kolom berisi variabel dalam bentuk angka atau uraian informasi yang lebih singkat dengan kategori yang telah ditentukan. Secara umum penyajian tabel dalam menulis karya tulis ilmiah dan menulis buku tidak ada perbedaan. Penulisannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu judul tabel, kategorisasi dalam kolom dan garis, dan badan tabel. Lebih lanjut, untuk membuat tabel yang mudah dipahami oleh pembaca perlu diperhatikan beberapa teknis penyusunannya sebagai berikut Judul Tabel Judul tabel terletak di atas tabel, dimana untuk penulisan judul dimulai dengan dua nomor yang dipisahkan dengan tanda titik .. Nomor pada tabel menunjukkan nomor bab dan nomor urut tabel dalam bab tersebut. Dimana urutan penulisan tabel harus sesuai dengan urutan analisis gagasan yang dituangkan dalam teks. Misalnya Tabel menunjukkan bahwa tabel tersebut berada pada BAB II dengan urutan tabel pertama yang ada dalam BAB tersebut. Kolom dan Baris Pemberian judul tidak hanya di atas tabel, tetapi juga pada kolom dan baris. Pemberian judul ini untuk menunjukkan kategorisasi yang disajikan di dalamnya, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami data dan informasi dalam tabel yang disajikan dalam menulis buku. Dimana pada variabel yang independen biasanya akan dituliskan pada kolom, sementara variabel yang terikat akan dituliskan pada garis. Hal ini biasanya berlaku untuk tabel data penelitian kuantitatif. Sementara, untuk penelitian kualitatif yang lebih definitif tabel berisi tidak hanya angka atau persentase, tetapi juga berisi urain informasi singkat dari kaegorisasi yang telah ditentukan. Huruf Font Penggunaan jenis dan besarnya huruf yang digunakan dalam judul dan sel-sel tabel harus sama dengan teks dalam buku, kecuali dalam keadaan tertentu besar huruf dalam sel tabel dapat lebih kecil dari teks. Selain itu, dalam penulisan tabel perlu diperhatikan bahwa dalam naskah utama sebaiknya disajikan tabel yang tidak terlalu panjang atau lebih dari satu halaman. Sehingga tabel yang sekiranya lebih dari satu halaman dapat diletakkan pada halaman lampiran. Jarak atau Spasi Menulis buku yang baik tidak hanya memperhatikan penggunaan huruf yang tepat, tapi juga perlu memperhatikan spasi antar teks, begitu juga dengan tabel. Penggunaan spasi yang konsisten antar tabel dengan teks, judul dengan isi tabel, serta penulisan antara tabel dengan keterangan di bawah tabel akan membuat sebuah buku menjadi lebih teratur dan nyaman dibaca. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai jarak dan spasi dapat dilihat sebagaimana gambar berikut Sumber Gambar 1 Contoh Struktur Sebuah Tabel Sumber Penulisan sumber di bawah tabel untuk menunjukkan informasi sumber data atau informasi yang ditampilkan dalam sebuah tabel. Tidak hanya data yang dikutip dari sumber lain, data yang berasal dari pengumpulan data pribadi juga perlu dicantumkan sumbernya apabila data tersebut sudah pernah ditampilkan dalam karya tulis atau publikasi lainnya. Sementara, untuk data yang berasal dari olahan primer, sumber tidak perlu dicantumkan. Gambar [ Cara Membuat Buku ] Penyajian data dan informasi dalam menulis buku tidak hanya berupa tabel, tetapi juga dapat disajikan dalam bentuk gambar. Gambar tidak hanya terbatas berupa foto, lebih daripada itu gambar dapat berupa peta, denah, grafik, dan bagan diagram. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajiaan gambar dan contoh-contohnya disampaikan seperti berikut Peta Tidak semua gambar yang menunjukan permukaan bumi baik sebagian atau keseluruhan dapat disebut sebagai peta. Gambar yang disebut peta harus memenuhi unsur teknis seperti judul peta, skala, mata angin, simbol dan garis astronomi. Penggunaan peta berfungsi untuk a menunjukkan lokasi suatu tempat; b menggambarkan bentuk permukaan bumi; c mengetahui jarak suatu tempat; d menunjukkan potensi kekayaan alam. Selain fungsi tersebut, peta dalam penulisan sebuah buku juga dapat digunakan untuk menunjukkan arus migrasi, kepadatan penduduk, atau potensi bajir suatu daerah seperti gambar berikut Gambar 2 Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir DKI Jakarta April 2016 Grafik Selain peta, gambar juga dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik. Grafik pada dasarnya merupakan visualisasi dari tabel yang disajikan dalam bentuk gambar. Dengan grafik data akan lebih mudah dibaca karena juga dilengkapi dengan huruf, simbol, gambar dan lambang, sehingga hubungan antar variabel dan komparasi data lebih mudah dipahami. Pembuatan grafik juga sangat mudah dengan menggunakan program yang telah tersedia dalam komputer salah satunya melalui Microsoft Excel. Terdapat beberapa jenis grafik yang sering digunakan, diantaranya yaitu grafik lingkaran pie chart, grafik balok histogram, dan grafik baris kurva. Meskipun demikian, tidak semua grafik sesuai untuk menyajikan data dan informasi dalam sebuah buku, sehingga penting untuk memilih jenis grafik yang seuai untuk memvisualisasikan data dan informasi yang tepat. Diagram Bagan Berbeda dengan tabel, diagram merupakan salah satu bentuk penyajian informasi dan data yang bersifat kualitatif. Diagram berisi perincian atau keterangan yang menjelaskan hubungan, skema, atau proses. Terdapat beberapa bentuk bagan seperti bagan organisasi organigram, bagan alir flow chart, bagan kekerabatan family chart atau bagan pohon, diagram Venn dan skema. Jenis dan Fungsi Bagan dalam Penyajian Data dan Informasi Jenis Diagram Bagan Fungsi Gambar Bagan Organisasi Organigram menjelaskan struktur organisasi suatu lembaga, institusi, perusahaan dan beragam bentuk organisasi Bagan Alir Flow Chart menggambarkan suatu proses produksi atau logika Bagan Pohon mempermudah penjelasan hubungan keluarga secara generasional Diagram Venn menjelaskan keterkaitan antar kelompok dalam suatu kegiatan Dirangkum dari Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka [Ulin Nafiah] Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara membuat buku anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Cara membuat buku sendiri 4 Hal yang Mempengaruhi Produktivitas Dosen dalam Menulis. Cara Membuat Buku sendiri Cara Membuat Tulisan Mengalir Seperti Sungai Cara Membuat Buku sendiri Mengenal Lebih Jauh tentang Buku Referensi Tips Cara Membuat Buku sendiri 5 Bekal Berharga Untuk Menulis Buku Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini! Referensi Pedoman Karya Tulis Ilmiah LIPI, Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka, Pengertian dan Fungsi Peta, Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir DKI Jakarta April 2016,
sebutkan tahap pengumpulan data pada saat akan meresensi buku